Karena hijrah takkan dapat dimulai tanpa sebuah langkah, meski itu adalah langkah yang kecil. Jadi, mengapa harus menunda? Sampai kapan harus menunda? Bukankah ia manis, layaknya gula yang memaniskan secangkir teh. Perlahan, namun pasti, tiap butirnya akan larut dan menyatu dengan kehidupan. Bukankah ia memaniskan, seperti gula yang engkau tambahkan ke dalam secangkir masa lalu. Pahit dan pekatnya sedikit demi sedikit semakin tak terasa, tergantikan oleh senyuman kemenanganmu.
Mari bersyukur untuk segala hal yang membuat jiwa ingin menjadi lebih baik. Berterimakasihlah pada Allah atas segala hal yang dilakukanNya, karena IA lah satu-satunya yang paling mampu mencintai dengan luar biasa, meski dengan cara yang terkadang tidak bisa kita pahami.
Selamat berhijrah, Kamu.
Teruslah berbisik dalam sujudmu. Biarkan langitNya menyambutmu.
Mari bersyukur untuk segala hal yang membuat jiwa ingin menjadi lebih baik. Berterimakasihlah pada Allah atas segala hal yang dilakukanNya, karena IA lah satu-satunya yang paling mampu mencintai dengan luar biasa, meski dengan cara yang terkadang tidak bisa kita pahami.
Selamat berhijrah, Kamu.
Teruslah berbisik dalam sujudmu. Biarkan langitNya menyambutmu.