Bijak terhadap Hidayah

08.00


Bismillah

Adalah nikmat tersendiri kala pintu-pintu jawaban akhirnya terbuka menyambut tanya. Hidayah yang selama ini dikejar akhirnya mendekat dan mengulurkan jemarinya. Perlahan, ada beban yang menguap.. Ada manis hikmah yang akhirnya dicicipi.. Ada hati yang menjadi lebih terwarnai..

Bukankah memang hidayah bekerja dengan cara seperti itu? Selalu mendekat pada mereka yang mengejarnya..  Selalu memandang hangat pada mereka yang merindu kebenaran..

Dan untuk kemurahan Rabb yang menjadikanmu mengetahui suatu perkara, sangatlah pantas engkau bersyukur atasnya. Menundukkan kepala tuk mengusir rasa sombong, seraya menengadahkan tangan tuk menumbuh suburkan harapan-harapan. Karena kehendakNya lah jiwa ini mampu membedakan antara yang benar dan salah, di tengah badai kesamaran yang sedang menerjang. Karena campur tanganNya lah, iman yang masih duduk manis di hati masihlah tetap di jalur lurus yang disenangiNya. Dan karena semua kemurahanNya lah, air mata masih bisa mengalir tuk membasuh khilaf yang selama ini merayap sembunyi-sembunyi tuk mencairkan keikhlasan.

Namun ingatlah. Mengetahui itu membawa sebuah tanggung jawab bersamanya.

Mengetahui tak lantas membuat diri untuk duduk diam dan menikmati sendirian. Ada tugas-tugas yang harus diselesaikan.. Ada kebaikan-kebaikan yang harus dibagi.. Juga ada kata-kata yang harus disebarkan tuk menjelajah tiap sudut hati. Sembari berharap semua keresahan tergantikan dengan kabar-kabar bahagia dari Rabb Yang Maha Memiliki segalanya.

Mengetahui juga tak membuat diri berhak untuk bersuara lantang, jika dengannya ada hati yang kan tersakiti. Atau ada wajah-wajah yang kan tertunduk malu karenanya. Bukankah diri ingin menjadi bagian dari cara Rabb yang menginginkan kebaikan dan kebahagiaan bagi hamba-hambaNya? Bukankah perjalanan dakwah tak boleh kehilangan warnanya?

Mengetahui adalah sebuah nikmat, sekaligus pintu yang kan menghadapkan pada ujian-ujian dari Nya. Maka, bijaklah dengan apa yang diketahui. Menangkanlah ayat-ayatNya, di atas segalanya.



Jakarta, 7 Sya'ban 1438H

0 komentar